Lima Gaya Taman Minimalis

Mediteran
Style ini termasuk yang paling cocok dipadukan dengan hunian bergaya minimalis.
Bagi pemilik hunian yang menghendaki tampilan keseluruhan yang kalem dan
monochromatic. Taman jenis ini kekuatan desainnya dalam menampilkan berbagai jenis tekstur dan bentuk tanaman dalam nuansa warna hijau.
Penggunaan tanaman seperti Agave (Agave attenuata), Yucca (Yucca sp), Nolina (Nolina longifolia) dan Sikas (Cycas rumpii) yang bergaris tegas mengkomplemen garis arsitektur rumah. Tanaman jenis ini juga sangat sesuai bila diberi pencahayaan khusus sehingga taman dapat tampil beda di waktu malam. Kehadiran elemen air seperti kolam ikan berbentuk segi empat, pancuran bahkan tanaman air sangat pas melengkapi taman mediteran. Elemen keras lain yang dapat dipakai seperti lampu taman, patung hewan, pot dengan stand berwarna terang dapat dikombinasikan
dengan batu koral serak berwarna putih. Pilih pasu atau pot yang berbentuk simpel
dengan ornamen geometris.

Tropis
Untuk tampilan hunian yang lebih lembut, jenis taman ini dapat menjadi pilihan.
Garis-garis organik yang ditimbulkan dari taman tropis dapat menetralkan garis tegas
arsitektur minimalis.
Dalam memilih tanaman harus diperhatikan pemilihan warna. Kekuatan tampilan
hunian minimalis biasanya bernuansa abu-abu atau gelap, sehingga warna tanaman yang digunakan sebaiknya senada.
Sebagai aksen dapat menggunakan nuansa bunga merah atau merah muda yang
kontras dengan warna bangunan.
Apabila menggunakan kolam atau elemen keras (lampu lain sebaiknya yang bergaya minimalis juga). Sentuhan tanaman air yang bertekstur halus seperti Papyrus (Cyperus papyrus), Bambu Putoy dan Teratai (Nelumbo nucifera) dapat  menjembatani gaya minimalis dan tropis.
Taman Jepang
Walaupun sekarang sudah kurang populer, taman yang kental dengan filosofi ini dapat menjadi pilihan untuk mempercantik tampilan hunian minimalis.
Warna yang monokrom seperti halnya taman mediteran memperkuat gaya minimalis.
Penggunaan elemen keras seperti batu, pasir sisir, lonceng angin dan pancuran bamboo, sangat serasi dengan garis minimalis.
Dalam adaptasi desain taman Jepang disarankan tidak terlalu kental. Penggunaan lentera batu misalnya akan bertabrakan dengan arsitektur rumah.
Bonsai juga tidak disarankan karena bentuknya yang kaku akan berkompetisi dengan arsitektur rumah.

Taman Amerika
Gaya ini memang tidak terlalu populer di Indonesia. Biasanya identik dengan penggunaan berbagai semak warna-warni bertekstur lembut dan pohon yang rindang.
Cocok untuk pemilik rumah yang senang berkegiatan di luar rumah, berjiwa petualang, dan ingin tampil beda. Elemen keras yang biasa digunakan adalah pergola, patio, meja piknik, barbeque pit dan pagarpagar pendek yang mengelilingi semak.
Gaya ini cocok apabila taman memiliki luasan yang cukup besar sehingga tidak
berkesan kumuh. Apabila ingin menggunakan pergola, pilihlah tanaman bunga yang
lembut seperti Morning Glory (Ipomoea lobata), Air mata pengantin (Antigonon leptopus) dan Melati rambat (Jasminum officinale). Disarankan yang beraroma harum. Bahan pergola pun dari besi sehingga tampilannya ringan, tahan lama dan mengkomplemen arsitektur rumah.
Taman Inggris
Biasanya digunakan pada bangunan yang ingin berkesan megah. Identik dengan penggunaan cemara lilin (Cupressus sempervirens), rumput manila yang terpelihara rapi serta semak bunga disusun dengan pola yang simetris dan kaku, seperti pola kotak-kotak atau lingkaran.
Dalam menyusun pola simetris harus memperhatikan letak kolom rumah, pagar dan
bentuk drive way. Elemen keras yang dapat digunakan seperti pancuran ataupun tempat mandi burung, lampu taman yang tinggi dan kursi taman berbahan besi. (ddx/net)

Tidak ada komentar:

 
Powered By Blogger | Portal Design By Herry sidiq © 2009 | Resolution: 1024x768px | Best View: Firefox | ARCHIyatama Desain Arsitektur